Minggu, 24 November 2013

TV Online GRATIS

    Warung Bebas TV Streaming

    Kamis, 21 November 2013

    Cara Mempercepat dan Meringankan Mozilla Firefox

    Cara Mempercepat dan Meringankan Mozilla Firefox, Sebelumnya admin telah posting tentang Cara Membuat Accounts di Ziddu. dan sekarang admin akan share tentang cara mempercepat dan meringankan mozilla firefox, tanpa basa basi, admin Zhaiketzzrio akan memberikan triknya.



    Mozilla-Firefox
    cara mempercepat dan meringankan mozilla


    1. Buka mozilla firefox
    2. Ketikkan di Addres bar "about:config" (tanpa tanda petik)
    3. Scroll mouse anda kebawah, dan cari "network.http.max-connection", double klik dan masukkan nilai 64
    4. Cari “network.http.max-connections-per-server“, double klik dan masukan nilai “21“.

    cara+mempercepat+dan+meringankan+mozila+firefox
    mempercepat mozilla
    Selanjutnya anda cari lagi sesuai gambar di atas, dan perintah dibawah :
    • Cari ‘network.http.max-persistent-connections-per-server“, double klik dan masukan nilai “8“.
    • Doube klik pada “network.http.pipelining ” menjadi “true“.
    • Cari “network.http.pipelining.maxrequests“, double klik dan masukan nilai “100“
    • Double klik pada “network.http.proxy.pipelining” menjadi “true“.
    • Langkah terakhir, klik kanan dimana saja pilih : New >> integrar >> lalu tulis “nglayout.initialpaint.delay” (tanpa tanda petik”. Kemudian masukan nilai “0“.
     Selesai dan SELESAI..

    Dan Rasakan Perbedaannya, anda bisa membrowsing dan downloading lebih cepat dan ringan.
    Semoga Tips ini bermanfaat bagi anda.

    AAAAMMIIIINN :)

    Sekian, Assalamualaikum.Wr.Wb :)

    Selasa, 19 November 2013

    Cara Membuat Accounts di Ziddu

    Apa kabar sobat blogger! di pagi yang cerah ini saya akan share tentang cara bikin akun di ziddu. Ziddu adalah salah satu file sharing yang menurut saya memiliki beberapa kelebihan di banding dengan file sharing lainnya, nanti sobat akan tahu sendiri kelebihannya setelah sobat mendaftar di ziddu.com. Sobat yang tertarik untuk bikin akun di ziddu silahkan ikuti tutorial berikut.

    1. Sign up ke ziddu dengan mengklik link ini!
    2. Masukkan data - data yang diminta yang meliputi nama, email, password dan kode verifikasi.


    ziddu.com

    3. Setelah itu, centang kotak kecil di samping tulisan I Agree Terms and Condition kemudian klik Submit.
    4. Kemudian sobat akan melihat tampilan berikut yang menandahkan akun sobat sudah jadi.

    ziddu.com


    5. Klik pada tulisan Go to my Account dan  sobat akan langsung menju ke halaman upload file.
    ziddu.com

    6. Untuk meng-upload file, Pilih jumlah file yang akan di upload pada tulisan Multiple Files Upload kemudian klik browse dan pilih file di harddisk sobat yang akan di upload.

    7. Klik upload. Tunggu beberapa saat hingga proses upload selesai.

    8. Setelah proses uploading selesai, sobat akan langsung mendapatkan Url file ( link download ) file yang di upload.

    ziddu.com

    9. Sekian....

    Minggu, 17 November 2013

    25 Masjid di Gaza dibom oleh pasukan Zionis Yahudi

    Menteri agama di Gaza pada Senin (19/11/2012) mengatakan bahwa pasukan Zionis Yahudi merusak 25 masjid dalam enam hari pemboman di seluruh Jalur Gaza, Ma'an melaporkan.

    "Penjajah dalam agresi mereka tidak hanya melakukan kejahatan terhadap warga sipil, seperti yang terjadi dengan keluarga Salah, Al-Dalou, dan Azzam (yang mana kehilangan banyak anggota keluarganya dalam serangan udara -red), tetapi menargetkan masjid-masjid, makam-makam, dan rumah-rumah ibadah (lainnya)," kata Ismail Radwan dalam sebuah konferensi pers di luar masjid Al-Abbas.

    "Mereka juga menargetkan dan benar-benar menghancurkan Masjid Ribat di kota Gaza dan Masjid Al-Rahman di pusat Jalur Gaza," tambahnya

    Radwan juga menyeru para ulama Islam dan para imam di Palestina dan di seluruh dunia untuk mendoakan para korban dan para Mujahidin Palestina.

    Dia juga menyeru imam besar Al-Azhar, Syaikh Ahmad al-Tayib dan para imam lainnya untuk mengunjungi Jalur Gaza dan berdiri di samping rakyat Palestina.

    Radwan juga mendesak masyarakat internasional dan organisasi-organisasi HAM untuk menyeret para pemimpin Israel ke pengadilan atas kejahatan perang mereka, dan menyeru Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk memenuhi kewajiban mereka dan mendukung rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah suci Islam ini. 

    Ujung Sejarah Yahudi Adalah Kehinaan, Pasti Mereka Terkalahkan

    Al-Hamdulillah, Dzat yang memporak- porandakan pasukan Ahzab, penolong hamba-hamba beriman dan berjihad. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

    Kebiadaban berulang ditunjukkan Zionis yahudi bangsa Israel. Pembunuhan masal kembali dilakukan terhadap kaum muslimin Gaza, Palestina. Ratusan lebih anak-anak menjadi korban. Disusul kaum wanita menempati urutan kedua. Selanjutnya kaum lemah dari kalangan orang tua dan sedikit dari pejuangnya.

    Mereka senantiasa haus untuk menumpahkan darah orang beriman. Mereka sangat menikmati pembunuhan terhadap anak-anak kaum muslimin. Bahkan salah seornag tokoh mereka mengatakan, ia mendapati kepuasan saat melihat darah anak-anak Palestina tertumpah. (Sebagaimana disebutkan DR. Abdul Aziz al-Rantisi dalam tulisannya:

    Sayuhzamul Irhab al-Suhyuni)
    Kebencian dan permusuhan Yahudi terhadap kaum muslimin tidak bisa ditutup-tutupi. Hanya orang buta saja yang menilai itu kejahatan yang bisa dilakukan siapa saja. Padahal Allah telah menyebutkan dalam Kitab-Nya, kekejaman mereka merupakan bagian dari karaktristik mereka yang tidak bisa lepas,

    "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas." (QS. Al-Maidah: 78)

    Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, laknat yang menimpa mereka dalam kurun waktu yang sangat lama disebabkan kedurhakaan mereka kepada Allah dan kezaliman mereka yang melampaui batas terhadap makhluk-Nya.

    Al-Qur'an juga mencatat, dahulu, Yahudi telah membunuh para Nabi pilihan Allah. Sekarang, mereka membunuh orang- orang shalih yang mengimani para utusan Allah.

    Pantaslah jika Allah mengancam mereka, "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk- buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat
    cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-A'raf: 167)

    Pada masa Nabi Musa, Beliau 'Alaihis Salam memungut upeti dari mereka selama 7 tahun. Lalu kehinaan mereka berlanjut saat mereka berada di bawah kekuasaan Yunani dan raja-raja sesudahnya. Saat kekuasaan di tangan Nashrani, mereka juga dihinakan dan mendapat berbagai siksaan sebagai hukuman Allah terhadap perbuatan mereka.

    Kemudian datang Islam, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam menghinakan mereka dengan memunggut pajak dan upeti dari mereka agar mendapat rasa aman. Hal ini juga sebagai hukuman atas mereka yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya serta mendustakan ayat-ayat Allah.

    Kehinaan juga akan meliputi akhir sejarah mereka saat mereka menjadi pengikut dan pasukan Dajjal terlaknat. Kemudian kaum muslimin yang ditemani Nabi Isa 'Alaihis Salam akan membunuh mereka. Dan ini pertanda sudah dekatnya kiamat.

    Ringkasnya, bahwa kafir Yahudi sebenarnya umat terhina yang harus dihinakan. Dan ujung dari sejarah mereka adalah kehinaan. Karena itulah, pejuang Islam jangan gentar menghadapi keangkuhan Yahudi terlaknat. Sehebat- hebat senjata pembunuh mereka, ujung dari mereka adalah kekalahan dan kehinaan.

    Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
    “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, hingga kaum muslimin membunuhi Yahudi. Sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; 'Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia,' kecuali pohon Gharqad, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi.” (HR. Ahmad)

    #Kehancuran Yahudi
    Al-Qur’an telah mengabarkan kehancuran Yahudi, seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

    "Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al- Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”. (QS. Al-Isra’: 7)

    Sejak 1948 Yahudi merampas tanah Palestina. Dan sejak 2006 sampai sekarang mereka memblokade Gaza. Sehingga sekitar 1,5 juta jiwa muslim terkurung rapat dari dunia luar.

    Berbagai upaya kemanusiaan untuk membantu mereka selalu digagalkan oleh Israel, termasuk misi kemanusiaan yang baru saja diserang pasukan komando Israel di perairan Gaza (Laut Mediterania). Tidak ada kekuatan di dunia ini yang mampu menghentikan kebiadaban Israel.
    Pengepungan dan pemenjaraan massal oleh penjajah Israel dengan pembangunan tembok pemisah dimulai 16 Juni 2002 di Tepi Barat dengan dalih pengamanan. Panjang tembok tersebut mencapai 721 km sepanjang Tepi Barat, tinggi 8 meter sehingga mengisolasi lahan pertanian milik penduduk Palestina yang ditanami berbagai buah, seperti anggur dan zaitun.

    Hal ini berakibat perekonomian Palestina terpuruk. Pengepungan ini sudah dinubuwatkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

    "Hampir tiba masanya tidak dibolehkan masuk (embargo) kepada penduduk Iraq meski hanya satu qafiz makanan dan satu dirham," Kami bertanya dari mana larangan itu? Beliau menjawab: "Dari orang-orang asing yang melarangnya."

    Kemudian berkata lagi: "Hampir tiba masanya tidak diperbolehkan masuk (blokade) kepada penduduk Syam (Palestina) meski hanya satu dinar dan satu mud makanan." Kami bertanya: "Dari mana larangan itu? Beliau menjawab: Dari orang-orang Romawi." (HR. Muslim)

    Siapa kekuatan yang mampu menghancurkan Israel? Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan: “Akan muncul dari Khurasan (Afghanistan) bendera-bendera hitam, maka tidak ada seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan di Eliya (al-Quds)“. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad).

    Kehancuran Israel berarti kiamat telah dekat, sehingga banyak orang mempertahankan eksistensi Negara Israel tersebut, namun janji Allah dan Rasul-Nya pasti akan terlaksana:

    “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada
    orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)

    “Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].

    Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda- benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya
    hadits ini (menunjukkan) bahwa benda- benda itu berbicara secara hakikat”. [Fathul Bari (6/610)]. Wallahu A’lam.

    Operation Pillar of Claud vs Hijaratus Sijjil

    Operasi ini dinamai Pillar of Claud (amud sahab). Istilah yang diambil dari Taurat terkait tersesatnya Yahudi di gurun Sinai selama 40 tahun di jaman Nabi Musa. Secara majazi maknanya adalah “hukuman langit” karena tersesat dan tidak yakin yang dimiliki oleh yahudi. Kelompok perlawanan menamakan perang kali dengan “hijaratusijjil” (batu dari neraka sijjil) yang memiliki tekanan makna agama yang jelas bagi kelompok perlawanan Palestina.

    Target Israel dalam operasi ini adalah:
    • Mengembalikan reputasi, wibawa dan kekuatan Israel yang sudah hilang di hadapan perlawanan Palestina
    • Mentarget sejumlah tokoh perlawanan Palestina di lapangan dan penghancuran rumah mereka.
    • Menghancurkan pangkalan peluncuran roket perlawanan dan gudang senjata mereka.
    • Menghabisi infrastruktur militer perlawanan.
    • Mengamankan gencatan senjata dengan Hamas.
    • Israel ingin mengetahui bahwa tidak ada Negara Arab yang siap menghadapinya dan ia masih menjadi Negara terkut di kawasan, meski ada revolusi Arab.


    Dengan operasi militer udara, laut dan darat Israel ingin mengubah situasi di Gaza untuk menciptakan dua kemungkinan:
    • Tekanan militer ini akan mampu melemahkan kekuasaan Hamas.
    • Hamas mau menerima syarat-syarat Israel dalam gencatan senjata dan membiarkan Israel melakukan operasi militer dan pembunuhan semaunya.


    Namun di lapangan, dari konfrontasi dengan kelompok perlawanan Palestina, Israel sadar bahwa kelompok perlawanan berbeda dengan 10 tahun lalu. Jika berani melakukan operasi darat, Israel harus menerima kenyataan menjadi mangsa bom ranjau di jalan-jalan dan rumah-rumah Palestina.

    Yang mengejutkan Israel sebelum operasi besar digelar, pemukiman yahudi dihujani roket perlawanan Palestina sampai menembus Tel Aviv dan Jerusalem.

    Biasanya perang dimulai dari konfrontasi dan diakhiri dengan pengahncuran dan pembantaian. Perang Israel ke Gaza kali ini berbeda. Diawali dengan penghancuran kemudian perang (agresi). Ini tidak mengagetkan. Sebab Israel memiliki strategi baru yang ingin menyampaikan pesan kepada semua pihak: jika kami mengalami serangan, maka politik kami adalah membalas dengan gila. Ini yang direalisasikan Israel.

    Jika permukiman yahudi diserang roket Palestina, Israel akan membalas agresi udara yang menghancurkan perkampungan seluruhnya atau rentetan serangan ke pabrik-pabrik. Balasan gila Israel ini diharapkan oleh Israel sendiri bisa memaksa Palestina untuk berfikir panjang jika menghadapi Israel. Israel seakan ingin masih dianggap sebagai kekuatan tak tertandingi.

    Sangat kentara Israel ingin operasinya kali ini bisa menghabisi roket perlawanan Palestina. Namun buktinya, selama tiga hari serangan roket terus menghujani Israel. Dan ternyata Israel harus belajar yang lain karena menemukan roket Palestina jangkauannya lebih jauh dari sebelumnya dan dengan pengaruh lebih dahsyat.

    Pertanyaannya, kenapa Israel tidak memilih menggunakan operasi darat besar-besaran? Israel khawatir akan merasakan kerugian besar. Israel sudah pernah merasakan kehancuran kendaraan militer dan tanknya saat menghadapi kelompok perlawanan, disamping kerugian nyawa di barisan serdadunya.

    Pelajaran paling penting dalam agresi Israel ke Jalur Gaza bahwa kelompok pejuang perlawanan dan roketnya tidak akan bisa menghabisi serdadu Israel namun pada saat yang sama pasukan penyerang (israel) tidak akan diberikan kesempatan untuk mewujudkan targetnya. Pada saat sebuah pasukan militer tidak bisa melakukan itu maka itulah kekalahan. Itu pula yang terjadi pada saat operasi Cast Lade dan kini berubah di Pillar of Claud saat menghadapi Hijaratus sijjil.

    Alhamdulilah!, Gaza Menang!

    Setelah satu pekan membombardir Gaza dengan angkatan udara dan angkatan laut, akhirnya Israel harus menarik mundur pasukannya. Penarikan pasukan itu dilakukan menyusul kesepakatan gencatan senjata, Rabu (21/11) petang, yang juga mengharuskan Israel memenuhi syarat dari Hamas, yaitu menghentikan operasi pembunuhan terhadap para aktivis perlawanan Palestina dan membuka perlintasan-perlintasan Jalur Gaza yang diblokade.

    Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza Ismail Haniya mengatakan bahwa gencatan senjata itu merupakan kemenangan bagi rakyat Palestina.

    “Kami ucapkan selama kepada rakyat atas kemenangan ini. Yang membuktikan rakyat Palestina dan perlawanannya memiliki kemampuan tinggi untuk berjuang, kreatifitas, kesabaran dan umat menunjukkan keberpihakannya pada rakyat Palestina dan bahwa mereka tidak sendirian. Kami tegaskan bahwa kami puas dengan kesepakatan gencatan terhormat ini,” kata Ismail Haniya, Rabu (21/11) malam, usai kesepakatan gencatan senjata.

    Haniya juga menyampaikan apresiasinya kepada Mesir atas upayanya mencapai gencatan terhormat serta peran besar yang dilakukan Presiden Muhammad Mursi dan pemerintahnya.

    Gencatan senjata disepakati antara faksi-faksi perlawanan Palestina dan penjajah Israel di Kairo. Pemerintah Mesir menjadi mediator dalam upa mencapai gencatan senjata itu.

    Israel yang memulai menyerbu Gaza dengan serangan udara massif sejak Rabu pekan lalu, dinilai ketakutan dengan serangan balasan Hamas yang mengejutkan. Setelah Hamas diketahui mampu menjatuhkan roket hingga Tel Aviv dan menjatuhkan sejumlah pesawat tempur serta menghantam kapal perang Israel, Negara Zionis itu mengajukan gencatan senjata.

    Namun, di pihak Palestina yang telah banyak jatuh korban termasuk anak-anak, Hamas tidak mau gencatan senjata kecuali Israel bersedia menghentikan operasi penangkapan dan mengakhiri blokade Gaza.

    Dukungan sejumlah negara, khususnya Mesir dan Turki, membuat posisi Hamas semakin kuat. Ditambah dengan dukungan umat Islam dan warga internasional di berbagai penjuru dunia yang melakukan demonstrasi membela Gaza, dinilai semakin menyudutkan Israel hingga akhirnya menyetujui gencatan senjata dengan memenuhi syarat-syarat yang diajukan Hamas. 
    Sekitar seminggu yang lalu Bahtiar Nasir, Presidium Spirit of Al Aqsha, berhasil mengunjungi Jalur Gaza bersama delegasi dari Indonesia. Banyak cerita dan fakta baru terungkap. Ia bahkan sempat bertemu PM Ismail Haniyah dan bersilahturahim para pejuang Izzudin Al-Qassam.

    Apa saja catatan-catatan yang menginspirasi kita semua dari Jalur Gaza? Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) inipun membagi kisahnya dalam sebuah wawancara dengan hidayatullah.com. Berikut petikan wawancaranya.*

    Apa tujuan Anda ke Gaza kemarin?

    Ustad Bahtiar Nasir (UBN): Berangkat ke Jalur Gaza adalah impian sejak dahulu. Sebelumnya saat Israel menyerang Gaza di tahun 2009 saya sudah sangat ingin ke sana. Namun kesibukan berdakwah membuat semua rencana harus tertunda. Gaza adalah bumi ribath (berjaga-jaga di medan jihad, red), setiap orang mukmin harus memilih rasa untuk mengunjungi bumi ribath.

    Pada kondisi perang Gaza sekarang sempat atau tidak, wajib bagi diri saya menyempatkan diri mengunjungi Gaza. Dan ini menjadi salah satu tarbiyah tertinggi. Merasakan ruh jihad, mengambil ruang untuk ikut terlibat dalam tanggung jawab jihad membela Palestina. Bumi ribath tempat kiblat pertama umat Islam. Alhamdulillah sayapun memutuskan berangkat.

    Siapa saja yang berangkat bersama ustad?

    UBN: Saya berangkat bersama tujuh orang anggota dari komisi I DPR RI. Ada juga 7 orang dari perwakilan media di Indonesia. Ada beberapa NGO Indonesia juga ikut bersama. Saya sendiri mewakili lembaga Spirit Of Aqsha dan sebagai Sekjen MIUMI.

    Bagaimana sikap masyarakat Gaza atas kehadiran ustad dan delegasi Indonesia?

    UBN: Setelah sampai di Mesir, kami berangkat menuju Gaza menggunakan bis yang disediakan kedutaan besar RI di Mesir. Sampai di Gaza, kami pertama kali disambut secara kenegaraan dengan tata cara yang sangat sederhana. Setelah itu, panita membawa kami langsung ke gedung parlemen Gaza. Parlemen ini semuanya orang Hamas. Ada juga para syaikh-syaikh Jalur Gaza. Meski berumur lanjut semangat jihad mereka subhanallah begitu kuat terasa. Rombongan kami dipimpin oleh Suripto dari KNRP dan Ketua Lomisi I, Mahfudz Shidiq.

    Bagaimana kondisi warga Gaza sendiri?

    Subhanallah. Berbeda dengan pemberitaan yang ada. Saya tidak menemukan raut kesedihan dalam wajah mereka. Mereka terlihat senang dan gembira. Mendengarkan kondisi Gaza terbaru. Saat saya tiba di Gaza itu bersamaan dengan PBB Menerima status Palestina sebagai negara. Banyak rakyat Gaza merayakan keputusan PBB itu.

    Para pemuda dari kalangan Fatah bahkan membuat konvoi keliling kota. Mereka melantunkan lagu-lagu nasyid di atas mobil mereka. Jangan salah, mobil mereka full sound system yang layak.

    Namun, saya tidak melihat warga pro Hamas atau Hamas sendiri ikut merayakan kebijakan PBB itu. Alasan utama kelompok Hamas jelas. Mereka menolak solusi dua negara. Hamas tetap berpegang pada perjanjian tahun 1948. Hamas tetap menuntut wilayah Palestina 80 persen dan Israel 20 persen. Saat ini justru terbalik Israel telah merebut 88 persen wilayah Palestina.

    Bagaimana kondisi fisik pasca dibom?

    UBN: Secara fisik Gaza tidak terlalu banyak berubah. Memang ada gedung yang hancur. Tapi alhamdulillah kehancuran Gaza tidak terlalu parah. Sekarang masih jauh lebih baik dibanding serangan Israel tahun 2009. Satu lagi, masyarakat Gaza juga tidak memiliki rasa takut. Suasana kota tetap tenang. Semua baik-baik saja. Mereka justru bangga bisa berjihad melawan Zionis-Israel.

    Ada yang cukup menarik di sana. Saya menemukan orang-orang dari Jamaah Tabligh (JT) hingga jamaah Salafy ikut berjihad bersama. Secara kuantitas Hamas adalah mayoritas. Mereka semua berjihad bersama-sama melawan Zionis-Israel.

    Pertempuran Gaza kali ini membuat kekuatan umat Islam bisa diukur. Jika tahun 2009 kita perlu 23 hari, kali ini kita hanya perlu 8 hari untuk membuat Zionis-Israel ketakutan. Ini berarti perlawanan Jalur Gaza sudah memiliki kualitas yang meningkat.

    Siapa saja yang Anda temui?

    UBN: Ya saya bertemu PM Ismail Haniyah. Saya menyampaikan langsung amanah umat untuk Palestina. Amanah itu berupa dana. Selain dari Spirit Of Aqsha ada juga titipan dana dari Wahdah Islamiyah.

    Ismail Haniyah, subhanallah dia orang yang sangat bersahaja dan rendah hati. Hidupnya sangat sederhana. Untuk ukuran perdana menteri rumahnya sangat sederhana. Mejanya saja hanya terbuat dari plastik. Di dinding rumahnya ada foto-foto para syuhada Hamas. Selain foto Syeikh Ahmad Yassin ada juga foto Hasan Al Banna dipajang olehnya.

    Setiap kali bicara jihad, Ismail sangat bersemangat. Saya sangat belajar ketawadhu'an beliau. Ketika shalat maghrib, beliau menjadi imam. Suaranya merdu sekali. Bacaannya fasih dan indah.

    Apa saja pesan yang disampaikan?

    Ada 3 pesan umum dia untuk Muslim di Indonesia. Pertama ia mengingatkan agar persaudaraan dan hubungan bilateral Indonesia jangan terputus.

    Kedua, Ismail juga berterima kasih atas dukungan Indonesia kepada Palestina. Indonesia itu baginya jauh di mata tapi selalu dekat di hati. Yang terakhir, ia berharap dukungan dan bantuan Indonesia tetap berkesinambungan.

    Apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh Gaza selain bantuan kemanusiaan?

    UBN: Yang dibutuhkan Jalur Gaza yang pertama adalah senjata. kedua juga senjata dan yang ketiga juga masih senjata. Keempat baru mereka butuh bantuan kemanusiaan. Yang kelima adalah doa kita semua.

    Jadi salah kalau prioritas membela Gaza adalah kemanusiaan. Gaza itu bumi ribath, bumi jihad. Ini serius. Mereka memang butuh sarana pendidikan, kesehatan dsb tapi senjata lebih penting dan utama di sana.

    Bantuan dana untuk persenjataan jauh lebih prioritas bagi mereka. Saat ini Izzudin Al Qassam mampu memproduksi roket sendiri. Dulu jika mereka beli roket dari luar negeri bisa menghabiskan dana kurang lebih 200 USD untuk 1 roket. Jika mereka produksi sendiri biaya produksi bisa dihemat hingga setengah biaya beli roket ke pihak asing.

    Beberapa media menulis hubungan dan bantuan Iran dengan Hamas?

    UBN: Di Gaza memang ada faksi Syiah yaitu Jihad Islam. Tapi jumlah mereka kecil. Hamas paling dominan. Peran Iran di Gaza sangat kecil. Roket yang dipakai menyerang Tel Aviv oleh Izzudin Al Qassam bukanlah roket Fajar 5 milik Iran, tapi 1300 roket Hamas yang masuk ke Tel Aviv itu adalah roket Al Qassam. Roket Al Qassam hanyalah salah satu persenjataan yang teknologinya murni buatan kader-kader Hamas. Selain roket tersebut, Izzudin Al Qassam juga sudah mampu membuat granat hingga bazooka.

    Roket Iran memang ada tapi sedikit, itupun banyak dipakai oleh Jihad Islam bukan Hamas. Hamas sudah memiliki teknologi sendiri.

    Yang perlu diingat juga, Hamas menerima bantuan dari Iran bukan berarti mentolerir akidah Syiah-nya. Kalaupun ada kesepakatan kerjasama itu hanya sebagai manuver politis bukan karena kesamaan akidah. Satu lagi, bukan hanya Iran, orang Kristen, atheis, komunis atau apapun kalau memberi bantuan roket pasti akan diterima. Hamas juga mengapresiasi sikap Hugo Chavez dan pemimpin-pemimpin dunia yang turut mengecam arogansi Zionis-Israel. Jadi rasa terima kasih Hamas bukan hanya ke Iran semata. Semua rasa terima kasih itu tidak lebih sebagai sebuah kepentingan politik.

    Sekali lagi, yang banyak menggunakan roket Iran adalah Jihad Islam bukan Hamas. Iran benar-benar memanfaatkan ini untuk pencitraan. Kita juga harus ingat bahwa Iran mendukung Bashar Al Assad di Suriah. Bashar termasuk yang menutup kantor Hamas di Damaskus. Jadi masalah Gaza juga tidak bisa dipisahkan dengan masalah Suriah.

    Bagaimana peran Mesir? lebih besar mana peran Mesir dengan Iran?

    UBN: Kenyataannya yang berperan justru Mesir dan Turki. Mursy dan Endrogan punya peran vital dalam gencatan senjata di Jalur Gaza. Sekali lagi Iran hanya menggunakan momen ini untuk pencitraan di dunia Islam. Kita semua tahu bagaimana Iran membela Bashar Al Assad di Suriah habis-habisan. Padahal bantuan Iran untuk Jalur Gaza kurang signifikan. Ironis kalau Iran membela Gaza namun pada kondisi yang sama ikut mendukung Bashar Al Assad membantai kaum Ahlus Sunnah di Suriah. Bukankah Iran baru melakukan press release setelah gencatan senjata?

    Seperti apa hubungan antara masalah Jalur Gaza dan Suriah ?

    UBN: Keberadaan Mesir dan Turki yang kuasai oleh Al Ikhwan al Muslimun telah menjadi ancaman tersendiri baik semua kelompok anti Islam. Jika Suriah juga dipegang oleh Ikhwan atau kelompok Islam, maka sudah ada tiga Negara yang sangat anti kepada Israel mengepung Negara Zionis itu. Ini sangat mengkhawatirkan Benyamin Netanyahu. Itulah kenapa isu Suriah harus dialihkan. Memang ada usaha pengalihan isu Suriah. Dengan adanya Gaza di serang Israel perhatian dunia seketika pindah ke Gaza. Bantuan-bantuan kemanusiaan jadi lebih prioritas di Gaza. Padahal musim dingin di Suriah lebih mencekam. Sekarang kita harus menghangatkan kembali isu Suriah agar umat tidak terlena dengan gerakan Syiah.

    Di Surat At Tien sendiri Al-Qur’an menceritakan keterkaitan antara Damaskus dan Baitul Maqdis. Kunci pertahanan Baitul Maqdis ada di Gaza. Namun kunci penaklukannya ada di Damaskus. Gaza, Mesir dan Damaskus ada dalam satu wilayah Syam. Bagi umat Islam di Syam untuk apa kita tinggal di Gaza jika tidak bisa shalat di Al Quds? Untuk apa kita bisa shalat di Al Quds tapi tidak bisa membebaskan Al-Quds? Dan untuk apa kita membebaskan Al Quds tapi sekitar tanahnya masih di jajah Zionis Israel? Ruh ini sudah tertanam di Gaza hingga Suriah. Ini perang akhir zaman, dan faktanya Zionis akan selalu jadi musuh bersama umat Islam.

    Keanehan di Jalur Gaza

    Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.

    Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.

    Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

    Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

    Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

    Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat

    Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

    Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

    Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza
    Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

    Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

    Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

    Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

    Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

    Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

    Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

    SuaraTak Bersumber
    Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

    Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

    “Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

    Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

    Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

    “Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

    Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

    Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

    Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

    Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

    “Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya

    Saksi Serdadu Israel
    Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa. Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Chan*nel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

    “Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

    Israel-Palestina Genjatan Senjata, Hamas Sebut Sebagai Kemenangan Besar

    Konferensi pers Menteri Luar Negeri Mesir dan Amerika Serikat sore 21/11 kemarin waktu setempat menyatakan bahwa gencatan senjata antara Palestina dan Israel dimulai pukul 9 malam ini.

    Diantara butir-butir terpenting dalam konferensi pers tersebut adalah perbatasan Rafah dibuka. Lalu lintas di Rafah dipermudah baik untuk orang maupun barang & lainnya. Israel harus menghentikan serangan darat, udara, dan laut; juga operasi pembunuhan tokoh Palestina. Mesir bertindak menjadi ‘Ra’iyah’/Monitoring, Controlling, dan menjaga kesepakatan ini.

    Menurut Komite Nasional untuk Rakyat Palestina, melalui Twitter, butir-butir kesepakatan genjatan senjata tersebut menunjukkan kemenangan Palestina, jika Israel benar-benar berkomitmen dengan isi kesepakatan .Kesabaran rakyat Gaza, ketangguhan Mujahidin, dan do’a-munajat para shalihin, atas Rahmat Allah: “Embargo Atas Gaza Dihentikan!”

    Al Jazeera melaporkan bahwa warga Palestina di Gaza menembaki peluru ke atas bergembira atas kemenangan ini.

    “Allahu Akbar! Allahu Akbar!” takbir terus berkumandang dari pengeras suara masjid-masjid di wilayah itu setelah gencatan senjata diberlakukan.

    Lima belas menit kemudian, suara dan cahaya kembang api perayaan menghiasi langit dan jalanan gelap di Gaza. Bendera-bendera Palestina pun berkibar di berbagai penjuru. Para pemimpin Hamas menyambut gembira perjanjian tersebut dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Mesir.

    Menlu AS Hillary Clinton pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Mesir Muhammad Mursi untuk hasil mediasi yang menggembirakan ini.

    Sementara itu, dalam pernyataannya, Kabiro Politik Hamas Khalid Misy’al mengatakan, “Kemenangan (besar) adalah rangkaian dari kemenangan-kemenangan kecil. Saat ini adalah tahapan baru menyongsong tahapan-tahapan ke depan. Awal hujan itu adalah tetesan dan rintikan lalu deras turun.”

    “Israel sudah 2dua kali  kalah. Ini bukan kekalahan pertama. Tahun 2008-2009 mereka kalah, saat ini setelah 8 hari mereka kalah lagi,” lanjutnya.

    Untuk Amerika, juga negara-negara Eropa, juga Barat umumnya yang selalu dukung Israel, Misy’al mengatakan, “Ingat, akan datang hari, kalian semua akui bahwa kami betul-betul mengalahkan Israel.”

    “Kemenangan ini adalah bukti bahwa perlawanan adalah pilihan dalam menghadapi zionis,” pungkasnya.